Banyak orang bermimpi untuk memulai bisnis ecommerce. Namun, kenyataannya membangun toko online itu bisa terasa menakutkan.
Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari lima langkah dasar untuk meluncurkan toko ecommerce, perkiraan biaya yang diperlukan, dan tips tambahan untuk memulai bisnis Anda.
Apa itu bisnis ecommerce?
Bisnis ecommerce adalah bisnis yang menjual produk atau layanan melalui internet. Biasanya proses ini melibatkan transaksi online di mana pelanggan dapat menjelajahi etalase virtual, menambahkan barang ke keranjang belanja digital, dan menyelesaikan pembelian melalui sistem pembayaran yang aman. Bisnis ecommerce bisa berupa toko kecil dengan niche khusus hingga marketplace online yang besar, yang memanfaatkan berbagai platform untuk menjangkau pelanggan secara global.
Pasar ecommerce global mencapai Rp100,5 kuadriliun pada tahun 2025 dan diproyeksikan tumbuh hingga hampir Rp120 kuadriliun pada 2027, menurut eMarketer. Sementara itu, berdasarkan data dari International Trade Administration, pasar ecommerce Indonesia diperkirakan mencapai Rp794 triliun pada 2023 dan tumbuh menjadi sekitar Rp1.302 triliun pada 2028.
Memulai bisnis ecommerce dalam 5 langkah
Dari bisnis sampingan yang dijalankan di rumah hingga merek-merek yang besar, ecommerce memungkinkan para pengusaha untuk menjangkau pelanggan di seluruh dunia dengan biaya yang minim. Ikuti lima langkah berikut untuk memulai bisnis ecommerce Anda:
- Temukan peluang produk dan pilih apa yang akan dijual
- Riset kompetitor dan buat rencana bisnis
- Pilih nama bisnis dan buat toko online
- Pilih strategi pengiriman dan tetapkan tujuan pemasaran
- Luncurkan bisnis Anda
1. Temukan peluang produk dan pilih apa yang akan dijual
Langkah pertama dalam membangun toko ecommerce adalah mengetahui produk apa yang akan dijual kepada konsumen. Langkah ini sering menjadi bagian yang paling menantang dalam memulai bisnis online baru.
Dalam artikel-artikel berikut, jelajahi cara menemukan ide produk:
- Cara Menemukan Produk untuk Dijual Online
- Tempat Menemukan Produk yang Menguntungkan
- Produk Trending untuk Dijual Sekarang
Mengevaluasi ide Anda
Setelah memiliki ide bisnis online, bagaimana Anda tahu apakah produk tersebut akan laku? Gunakan tautan berikut untuk membantu memvalidasi ide produk dan potensi pasar Anda:
- Cara Memvalidasi Ide Produk Anda
- Cara Menemukan dan Memvalidasi Produk Unggulan
Sourcing produk
Setelah mendapatkan ide produk yang bagus, langkah selanjutnya adalah mencari tahu cara sourcing produk Anda. Artikel-artikel ini membahas berbagai metode sourcing produk serta kelebihan dan kekurangan masing-masing:
- Cara Menemukan Produsen atau Supplier untuk Ide Produk Anda
- Cara Sourcing Produk untuk Toko Online Anda
- Cetak sesuai Pesanan: Cara Berisiko Rendah untuk Menjual Produk Kustom
Supplier dan aplikasi dropshipping
Dropshipping memungkinkan Anda menjual produk tanpa menyimpan stok. Ketika pelanggan melakukan pemesanan, supplier Anda akan mengirim produk tersebut langsung kepada mereka. Model ini memerlukan investasi awal yang minim dan mengurangi biaya penyimpanan.
Pertimbangkan beberapa solusi dropshipping berikut untuk memulainya:
- Shopify Collective menghubungkan Anda dengan merek-merek Shopify lain untuk menjual produk mereka dengan sistem perutean pesanan dan perhitungan biaya pengiriman yang sudah terintegrasi.
- Aplikasi dropshipping seperti DropCommerce, Syncee, dan AI Dropship menyediakan akses ke supplier terverifikasi dengan manajemen stok yang otomatis.
- Riset supplier dropshipping untuk menemukan mitra yang tepat pada kategori produk dan target pasar Anda.
Jual produk retail Anda secara online
Mengalihkan bisnis offline Anda ke online dapat membantu meningkatkan arus kas. Gunakan artikel-artikel ini untuk membangun bisnis yang kuat, baik secara online maupun offline:
- Cara Mengalihkan Bisnis Offline ke Online
- Panduan Lengkap Layanan Ambil di Tempat
Butuh inspirasi? Setelah kehilangan pekerjaannya, Hannah Perry mewujudkan impiannya membangun bisnis permen kapas setelah Rainbow Floof Cake-nya menjadi viral.
2. Riset kompetitor dan buat rencana bisnis
Anda sudah menemukan produk, mengevaluasi potensinya, dan mencari supplier. Sebelum meluncurkan bisnis ecommerce, Anda perlu meneliti kompetitor untuk mengetahui apa yang dihadapi dan bagaimana cara membedakan merek Anda. Berikut dua artikel untuk membantu hal tersebut:
- Cara Melakukan Analisis Kompetitif untuk Bisnis Anda
- Analisis SWOT: Cara Sederhana untuk Menemukan Keunggulan yang Kompetitif
Menyusun rencana bisnis
Setelah riset kompetitor selesai, saatnya menyusun rencana bisnis. Dokumen ini adalah panduan untuk mewujudkan ide-ide Anda.
Rencana bisnis sangat baik untuk membantu menetapkan prioritas dan menentukan tugas yang harus dikerjakan selanjutnya. Rencana bisnis juga menyoroti pernyataan misi perusahaan untuk menunjukkan kepada investor dan karyawan nilai-nilai inti merek Anda. Kembangkan rencana tersebut menggunakan templat:
- 9 Contoh Rencana Bisnis untuk Menginspirasi Anda
- Templat Rencana Bisnis Gratis untuk Usaha Kecil
Sebagai contoh, di balik setiap video YouTube MrBeast yang menghibur, terdapat rencana bisnis yang bagus untuk mendukung kerajaan ecommerce global Jimmy Donaldson.
3. Pilih nama bisnis dan buat toko online
Selain menemukan produk untuk dijual online, tugas awal lainnya dalam membangun bisnis ecommerce adalah membentuk merek. Anda perlu memilih nama, mendesain logo, dan memilih domain yang tersedia. Artikel berikut ini dapat membantu Anda dalam mengerjakan tugas-tugas penting tersebut:
Membuat logo
Setelah memilih nama yang mudah diingat dan mendaftarkan domain, saatnya mendesain logo sederhana. Berikut beberapa opsi untuk membuat logo yang bagus untuk bisnis Anda:
- Pembuat Logo Gratis Shopify
- 11 Pembuat Logo Online Berbayar dan Gratis Terbaik
- Cara Mendesain Logo yang Berkesan
Memahami optimasi mesin pencari
Anda sudah hampir siap untuk mulai membangun toko online. Namun, sebelum memulainya, pastikan Anda memahami dasar-dasar optimasi mesin pencari, yaitu proses memastikan situs web Anda muncul dalam hasil pencarian Google.
Butuh ulasan kembali? Baca panduan-panduan ini:
- Panduan SEO Ecommerce untuk Pemula
- Ingin Toko Anda Muncul di Pencarian? Gunakan Daftar Checklist SEO Ini
Membangun toko Anda
Saatnya membangun toko online Anda. Berikut beberapa artikel penting untuk membantu Anda membuat halaman produk dengan deskripsi yang memikat, fotografi yang cantik, dan palet warna yang menarik:
- 50+ Toko Shopify Terbaik untuk Menginspirasi Anda
- Cara Memulai Toko Online
- Cara Menulis Deskripsi Produk
- Apa itu Optimasi Gambar? 8 Tips untuk Situs Web Anda
Memilih saluran penjualan
Salah satu cara terbaik untuk menjangkau pelanggan baru adalah dengan menemukan mereka di tempat mereka biasa berbelanja. Kombinasi saluran penjualan yang tepat akan bergantung pada produk dan target pasar Anda, tetapi ada beberapa opsi online yang bagus:
- Cara berjualan di Amazon
- Cara berjualan di Facebook
- Cara Berjualan di eBay: 8 Langkah Mudah untuk Pemula
- Cara berjualan di Instagram
- TikTok Shop: Semua yang Perlu Anda Ketahui
Nama dan merek bisnis terbaik sering kali terinspirasi dari kisah nyata pendirinya, seperti bagaimana perjalanan backpacking membawa dua teman untuk membuat rangkaian produk perlengkapan mandi yang ramah lingkungan dan cocok untuk perjalanan:
4. Pilih strategi pengiriman dan tetapkan tujuan pemasaran
Saat sudah semakin dekat dengan peluncuran bisnis baru Anda, ingatlah untuk mengatur pengiriman dan pemenuhan pesanan. Baca panduan ini tentang cara membuat strategi pengiriman:
- Cara Mengirim Produk ke Pelanggan: Panduan Lengkap
- Pengiriman Internasional: Semua yang Perlu Anda Ketahui
- 17 Strategi Pengiriman untuk Bisnis Anda
- Cara Mengurangi Biaya Pengiriman untuk Usaha Kecil
Selain itu, sebaiknya mendefinisikan indikator kinerja utama (KPI) Anda di awal. Setelah peluncuran, Anda akan tahu ukuran keberhasilan apa yang perlu dipantau. Temukan KPI yang tepat untuk toko Anda melalui panduan berikut:
- Indikator Kinerja Utama Teratas untuk Kesuksesan Bisnis
- 20 Metrik Ecommerce Utama yang Perlu Dipantau
- Mulai Peluncuran di Sini: Daftar Checklist Peluncuran Toko
Setelah video buatannya yang menampilkan meja makan modular menjadi viral, Transformer Table mengalami pertumbuhan yang pesat. Kini, mereka menggunakan Shopify untuk mengirim pesanan dari toko ecommerce mereka ke seluruh dunia.
5. Luncurkan bisnis Anda
Sekarang setelah Anda siap, saatnya fokus pada pemasaran produk Anda. Kunci sukses pemasaran digital adalah melakukan satu hal dengan baik, yaitu menarik pengunjung yang tepat. Artikel berikut ini akan membantu Anda memulainya:
- Tutorial: Cara Melakukan Penjualan Ecommerce Pertama
- Butuh Pengunjung? Strategi Terbukti untuk Meningkatkan Pengunjung
- Panduan Lengkap Mendapatkan Pelanggan
Memasarkan toko Anda
Anda sudah berada di jalur yang tepat dan kemungkinan sudah memiliki beberapa penjualan. Saatnya lebih serius lagi dan berinvestasi dalam memasarkan toko Anda. Artikel berikut akan membantu Anda fokus pada strategi pemasaran ecommerce yang paling efektif atau menemukan cara baru untuk menarik pengunjung dan mengubahnya menjadi penjualan.
Dasar-dasar email marketing
- Pelajari Email Marketing: Strategi untuk Meningkatkan Rasio Klik Tayang
- Kampanye Email Otomatis yang Menarik Pelanggan
- Cara Menulis Email Selamat Datang yang Menarik
Meningkatkan pengunjung dari media sosial
- Cara Membuat Strategi Media Sosial yang Menjual
- Cara Mendapatkan Lebih Banyak Pengikut di Instagram
- Cara Sukses Mempromosikan Bisnis di Pinterest
- Cara Memulai Channel YouTube yang Sukses
- Panduan Lengkap Influencer Marketing
Meningkatkan pengunjung dan konversi dari iklan berbayar
- Cara Beriklan di Facebook: Panduan untuk Pemula
- 18 Jenis Google Ads Terbaik: Panduan Lengkap dengan Contoh
Mengoptimalkan tingkat konversi agar lebih tinggi
- Apa itu pengujian A/B: Cara Melakukannya dan Contoh Praktis
- Cara Mendeteksi dan Menutup Celah di Funnel Penjualan Anda
- Cara Meningkatkan Lebih Banyak Penjualan Ecommerce dengan Live Chat
- Tips dari Ahli Pertumbuhan Bisnis dan CRO untuk Meningkatkan Pendapatan
- 9 Cara Mendapatkan Kepercayaan Pelanggan Saat Anda Belum Memiliki Penjualan
- Daftar Checklist 39 Poin Kepercayaan Toko: Seberapa Tepercaya Toko Online Anda?
- Menarik Pengunjung tapi Tidak Ada Penjualan? Cara Mendiagnosis dan Memperbaiki Toko Anda
Menggunakan analitik untuk mendapatkan wawasan
- Panduan Pemula untuk Menganalisis Laporan dan Analitik Shopify
- Segmen Google Analytics
- Laporan Kustom Google Analytics oleh Para Ahli
- Audiens Kustom Facebook 101: Panduan Pemula untuk Ecommerce
Bagaimana merek pakaian olahraga Gymshark menjadi bisnis ecommerce bernilai triliunan rupiah? Semua dimulai dengan menganalisis data penjualan dan memanfaatkan kekuatan komunitas serta kampanye pemasaran dengan influencer:
5 tips untuk memulai toko ecommerce
Sekarang bisnis Anda sudah berjalan, simak lima tips berikut untuk menentukan ekspektasi dan tetap fokus pada aspek terpenting agar bisnis bisa terus berkembang:
- Jangan fokus mengejar keuntungan di tahun pertama
- Kenali target audiens Anda
- Jual produk yang diminati
- Eksperimen strategi pemasaran dan iklan
- Investasi dalam outreach dan link building
1. Jangan fokus mengejar keuntungan di tahun pertama
Proyek membangun bisnis ecommerce adalah sebuah maraton, bukan lari jarak pendek. Jangan ukur kesuksesan bisnis dari profit di tahun pertama. Beri diri Anda waktu 18 hingga 24 bulan agar bisnis bisa benar-benar berkembang. Gunakan tahun pertama untuk menguji, memperbaiki, dan menginvestasikan kembali penjualan ke bisnis.
2. Kenali target audiens Anda
Selain mengembangkan atau sourcing produk, sebagian besar waktu Anda akan dihabiskan untuk menarik perhatian pelanggan. Tantangannya adalah menampilkan produk Anda ke pelanggan yang tepat, mereka yang benar-benar akan membeli di situs Anda. Dengan memahami orang-orang ini, alias target audiens, Anda dapat menjangkau mereka lebih cepat dan meningkatkan penjualan.
3. Jual produk yang diminati
Buat atau jual produk menarik yang sudah terbukti diminati pasar. Lihatlah beberapa pengecer teratas saat ini, seperti Allbirds, Tushy, Bombas. Anda pun akan menyadari jika mereka semua menjual produk berkualitas tinggi.
"Kualitas produk sangat penting karena produk yang bagus akan terjual dengan sendirinya," kata Eric Even Haim, CEO aplikasi upsell dan cross-sell ReConvert. "Kalau Anda menggabungkan produk hebat dengan audiens yang tepat, pemasaran akan menjadi 10 kali lipat lebih mudah."
Eric juga menjelaskan bahwa produk baru tidak perlu menjadi "hal besar berikutnya”. Anda hanya perlu mengikuti tren yang sedang berkembang dan cari pasar yang belum terpenuhi.
4. Eksperimen strategi pemasaran dan iklan
Setelah meluncurkan bisnis, penting untuk memperkenalkan toko baru Anda ke publik. Cobalah berbagai strategi pemasaran untuk memahami di mana audiens Anda berada dan konten seperti apa yang paling efektif.
Uji berbagai taktik pemasaran online seperti:
- Pemasaran afiliasi
- Iklan Instagram
- Pop-up di situs web
- Upsell dan cross-sell di halaman checkout
- Pencarian organik
- Pemasaran konten
- Program loyalitas
"Kesuksesan bergantung pada kemampuan Anda untuk bereksperimen, menguji, dan menganalisis strategi iklan dan pemasaran," kata Stephen Light, CEO dan co-owner perusahaan kasur Nolah. "Eksperimen adalah cara terbaik agar tidak salah asumsi tentang audiens Anda, yang justru bisa merugikan daripada membantu."
Stephen menyarankan untuk tidak takut salah, terutama saat baru memulai. Gunakan data yang dikumpulkan untuk membuat kampanye yang lebih efektif sehingga menarik pengunjung dan meningkatkan keuntungan.
"Selain itu, mengoptimalkan kampanye iklan dan mengumpulkan data tentang bagaimana pelanggan merespons dapat membantu membentuk fitur-fitur di situs web Anda," tambah Stephen.
Eksperimen adalah cara terbaik agar tidak salah asumsi tentang audiens Anda, yang justru bisa merugikan daripada membantu.
Stephen Light, CEO, Nolah
5. Investasi dalam outreach dan link building
Tips lain untuk toko ecommerce baru adalah menyiapkan strategi outreach dan link-building. Taktik ini dapat membantu meningkatkan peringkat SEO Anda di Google.
"Semakin cepat Anda memiliki pendekatan untuk link building dan meningkatkan otoritas ke situs, semakin cepat mesin pencari akan mengenali situs web Anda sebagai otoritas di niche-nya," kata konsultan SEO berbasis di UK James Taylor.
"Mesin pencari melihat tautan dari situs dengan otoritas tinggi sebagai “vote of confidence” terhadap situs web Anda. Jadi, semakin banyak tautan dari situs tepercaya, semakin besar kepercayaan mesin pencari terhadap situs web Anda."
James merekomendasikan pemilik toko ecommerce baru dan pemasar untuk berinvestasi dalam digital public relations dan kampanye link-building sejak awal. Ini membangun fondasi kesuksesan SEO jangka panjang, sehingga bisnis Anda bisa muncul lebih tinggi di Google, mendapatkan lebih banyak pengunjung organik, dan meningkatkan penjualan.
"Semakin cepat Anda menjalankan pendekatan link building dan meningkatkan otoritas situs, semakin cepat mesin pencari akan mengenali situs web Anda sebagai otoritas di niche Anda."
Berapa biaya untuk memulai bisnis ecommerce?
Memulai bisnis ecommerce bisa dimulai dengan biaya sekitar Rp1.500.000, yang biasanya digunakan untuk membeli domain dan tema untuk toko Anda. Perusahaan ecommerce membutuhkan biaya lebih rendah daripada toko fisik karena tidak memerlukan jumlah lisensi dan izin yang sama dan tidak perlu membayar sewa tempat.
Jika Anda menggunakan model bisnis dropshipping dengan supplier seperti Shopify Collective atau aplikasi dropshipping, biayanya bisa lebih rendah lagi karena Anda tidak perlu membeli bahan baku, stok produk, atau membayar tenaga kerja. Anda hanya membayar produk setelah pelanggan membelinya.
Jika Anda membuat produk sendiri atau bekerja sama dengan produsen, Anda perlu membayar peralatan, bahan, dan tenaga kerja di muka.
Menurut survei terhadap 150 pengusaha dan 300 pemilik usaha kecil di AS, banyak pengusaha ecommerce belajar cara memulai bisnis dengan anggaran terbatas.
Riset menunjukkan pemilik toko ecommerce baru biasanya akan mengeluarkan biaya puluhan hingga ratusan juta rupiah di tahun pertama. Kategori pengeluaran meliputi:
- Produk: bahan baku, stok, supplier, produksi, paten, dll.
- Operasional: biaya pendirian/legalitas, software tambahan, asuransi bisnis, akuntansi, dll.
- Toko online: langganan situs web/platform, hosting/domain, developer/desainer kontrak, dll.
- Pengiriman: kemasan, label, dll.
- Offline: biaya stan/meja, sewa tempat, bensin, dll.
- Tim/staf: gaji, tunjangan, fasilitas tambahan, dll.
- Pemasaran: logo, branding, iklan, materi cetak, kartu nama, dll.

Di tahun pertama, pemilik bisnis menghabiskan:
- 11% untuk biaya operasional
- 10,3% untuk biaya pemasaran
- 9% untuk biaya online
- 31,6% untuk biaya produk
- 8,7% untuk biaya pengiriman
- 18,8% untuk biaya tim
- 10,5% untuk biaya offline
Ini bukan berarti Anda pasti akan menghabiskan jumlah besar untuk membuka toko ecommerce. Jumlah biaya yang dihabiskan di tahun pertama bisa sangat bervariasi, tergantung pada industri dan model bisnis ecommerce, apakah bisnis memiliki karyawan, atau apakah itu pekerjaan penuh waktu.
Anda juga tidak memerlukan arus kas besar sebelum mulai memikirkan cara membangun bisnis ecommerce. Meskipun banyak pengusaha (66%) menggunakan tabungan pribadi untuk mendanai bisnis mereka, responden survei lainnya juga menggunakan dukungan finansial dari teman dan keluarga (23%) serta pinjaman pribadi (21%).
Mulai toko ecommerce Anda
Membangun bisnis ecommerce yang sukses itu menyenangkan sekaligus menantang. Anda akan belajar memilih produk, menilai kelayakannya, mencari tahu cara memproduksinya, membuat situs web ecommerce, hingga memasarkan serta menjual ke audiens baru. Terkadang, Anda mungkin merasa seperti memecahkan teka-teki yang rumit, tetapi hasilnya tetap memuaskan.
Semoga panduan bisnis ecommerce ini bisa menjadi panduan dalam perjalanan Anda. Pada akhirnya, nasihat terbaik yang bisa diberikan siapa pun adalah mulai terlebih dahulu dan nikmati prosesnya.
Ilustrasi oleh Cornelia Li
Dari penjual pemula hingga pengecer global, Shopify cocok untuk semua orang. Lihat paket dan harga.
FAQ bisnis ecommerce
Apa itu bisnis ecommerce?
Ecommerce adalah aktivitas jual beli barang atau layanan secara online. Bisnis ecommerce dijalankan melalui toko ecommerce, marketplace online, media sosial, atau aplikasi seluler. Ecommerce memungkinkan bisnis Anda untuk menawarkan pengalaman belanja yang nyaman kepada audiens global.
Bagaimana cara memulai bisnis ecommerce?
Riset produk apa yang ingin Anda jual atau yang bisa Anda dapatkan untuk dijual. Lalu pilih nama bisnis, daftarkan bisnis Anda ke pemerintah, serta dapatkan izin dan lisensi. Kemudian, pilih software ecommerce dan buat situs web Anda, unggah produk ke situs, luncurkan, serta mulai memasarkan bisnis Anda.
Apa 4 jenis bisnis ecommerce?
- Business to consumer (B2C): Model di mana bisnis menjual barang atau layanan ke konsumen individu (misalnya, Anda membeli jaket dari pengecer online).
- Business to business (B2B): Bisnis ini menjual barang atau jasa kepada bisnis lain (misalnya, perusahaan menjual produk grosir untuk digunakan oleh bisnis lain).
- Consumer to consumer (C2C): Konsumen menjual barang atau layanan ke konsumen lain (misalnya, Anda menjual pakaian vintage di Facebook Marketplace kepada konsumen lain).
- Consumer to business (C2B): Konsumen menawarkan produk atau layanan kepada bisnis (misalnya, influencer atau afiliasi menawarkan promosi kepada audiens mereka sebagai imbalan biaya).
Apakah ecommerce itu bisnis online yang menguntungkan?
Ya, industri ecommerce itu menguntungkan. Namun, membangun bisnis ecommerce yang sukses itu ibarat maraton, bukan lari jarak pendek. Biasanya butuh waktu 18 hingga 24 bulan agar bisnis bisa benar-benar berkembang. Karena itu, jangan menilai keberhasilan bisnis Anda hanya dari profit di tahun pertama.
Apakah sulit memulai bisnis ecommerce sendiri?
Tidak, memulai bisnis ecommerce sekarang jadi mudah, apalagi dengan platform seperti Shopify yang memungkinkan Anda meluncurkan merek online hanya dalam hitungan hari. Membangun sebuah merek itu perlu kerja keras dan riset pasar berkelanjutan untuk meningkatkan bisnis Anda. Baca panduan ini tentang cara memulai bisnis ecommerce sebelum membangun toko.


